Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 13:49:04【Kabar Kuliner】487 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(7)
Artikel Terkait
- 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
- Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati
- Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu
- NasDem serahkan bantuan pada lansia dan anak di panti sosial Jaktim
- Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai
- Sepak bola harus jadi kesenangan saat usia 9–14 tahun
- Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif
- Baru keluar bui dua bulan, dua pencuri sepeda motor kembali ditangkap
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
- Anak sering mimisan? Jangan panik, ini cara mudah mengatasinya
Resep Populer
Rekomendasi

KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat

Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan

Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa

Berikut 6 tanaman herbal untuk jaga daya tahan tubuh

Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal

Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati

Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan

BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap